Minggu, 24 Januari 2016
Prinsip Kerja Dinamo Starter Secara Umum
Semua dimulai pada saat kunci kontak atau “Starter switch” pada posisi start. Dalam arah aliran arus kemudian pull in coil akan menghubungkan terminal 30 dengan terminal c terutama jika arus listrik sampai ke ground. Secara sederhana, sebuah dinamo starter memiliki 2 silinder, yakni silinder besar dan kecil. Silinder besar di dalamnya terdapat rotor serta berhubungan langsung dengan gigi reduksi. Silinder besar inilah yang kemudian berperan pula sebagai prime mover. Kemudian, silinder kedua atau silinder kecil berfungsi sebagai magnet buatan yang bertugas untuk menarik pengait supaya gigi reduksi masuk ke dalam flywheel.
Prinsip kerja sistem ini pun bersifat stimultan. Pada saat anda memulai maka dengan adanya sistem induksi, arus DC akan mengalir dan menyebabkan rotor berputar. Pada saat ini gigi reduksi pun juga ikut berputar. Kemudian disisi lain, pengait akan membuat gigi reduksi masuk ke dalam fly wheel. Ketika mesin telah mulai berkerja, secara otomatis arus yang menuju ke silinder akan mati dan posisi kedua nya pun akan menjadi “standby”.
Secara umum, pada dinamo terdapat 3 terminal yakni terminal 50, terminal 30 dan terminal C. Terminal 50 biasanya akan mendapatkan suplai listrik dari aki ketika anda memutar kunci kontak dalam posisi starter. Lalu suplai listrik ini akan menggerakkan solenoid. Kemudian solenoid ini akan menghubungkan kontak poin antara terminal 30 dengan terminal C sehingga terminal C akan mendapatkan suplai arus positif yang kemudian akan dapat menggerakkan motor starter.
Jika dinamo starter dalam keadaan normal atau tanpa gangguan, putaran dari motor starter ini secara otomatis akan memutar mesin melalui flywheel yang kemudian akan membuat mesin berputar dan hidup yang kemudian mobil anda pun dapat dijalankan secara normal.